DISTILASI
DAN KRISTALISASI
DISTILASI
Rangkaian alat distilasi secara sedrehana
Destilasi
atau penyulingan adalah suatu proses penguapan yang
diikutipengembunan.Distilasi dilakukan untuk memisahkan suatu cairan dari
campurannyaapabila komponen lain tidak ikut menguap (titk didih lain jauh lebih
tinggi).Misalnyaadalah pengolahan air tawar dari air laut.
A. Destilasi Bertingkat
Untuk
memisahkan dua jenis cairan yang sama-sama mudah menguap dapatdilakukan dengan
destilasi bertingkat.Destilasi bertingkat sebenarnya adalah suatu prosesdestilasi
berulang.Proses berulang ini terjadi pada kolom fraksional.Kolom
fraksionalterdiri atas beberapa plat dimana pada setiap plat terjadi
pengembunan.Uap yang naik plat yang lebih tinggi lebih banyak mengandung
cairan yang lebih atsiri (mudahmenguap) sedangkan cairan yang yang kurang
atsiri lebih banyak dalam kondensat.Contoh destilasi bertingkat adalah
pemisahan campuran alkohol-air (lihat gambar dibawah),titik didih alkohol
adalah 78*C dan titik didih air adalah 100*C.Campuran
tersebut
dicampurkan dalam labu didih.Pada suhu sekitar 78*C alkohol mulai
mendidihtetapi sebagian air juga ikut menguap.Oleh karena alkohol lebih mudah
menguap,kadaralkohol dalam uap lebih tinggi daripada kadar alkohol dalam
campuran semula.Ketikamencapai kolom fraksionasi,uap mengembun dan memanaskan
kolom tersebut.Setelahsuhu kolom mencapai 78*C,alkohol tak lagi mengembun
sehingga uap yang mengandunglebih banyak alkohol naik ke kolom di
atasnya,sedangkan sebagian air turun ke dalamlabu didih.Proses seperti itu
berulang beberapa kali (bergantung pada banyaknya platdalam kolom),sehingga
akhirnya diperoleh alkohol yang lebih murni.Contoh lain dariDestilasi
bertingkat adalah pemurnian minyak bumi,yaitu memisahkan
gas,bensin,minyak tanah, dan sebagainya dari minyak mentah.
Destilasi
merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik
atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam
proses destilasi terdapat dua tahap proses yaitu tahap penguapan dan
dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan
alat pendingin.
Proses
destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih
lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu
pendingin (perhatikan Gambar), proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya
kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran homogen
tersebut.
Contoh
dibawah ini merupakan teknik pemisahan dengan cara destilasi yang dipergunakan
oleh industri. Pada skala industri, alcohol dihasilkan melalui proses
fermentasi dari sisa nira (tebu) myang tidak dapat diproses menjadi gula pasir.
Hasil fermentasi adalah alcohol dan tentunya masih bercampur secara homogen
dengan air. Atas dasar perbedaan titik didih air (100 oC) dan titik
didih alcohol (70oC), sehingga yang akan menguap
terlebih dahulu adalah alcohol. Dengan menjaga destilasi maka hanya komponen
alcohol saja yang akan menguap. Uap tersebut akan melalui pendingin dan akan
kembali cair, proses destilasi alcohol merupakan destilasi yang sederhana, dan
mempergunakan alat seperti pada Gambar.
Proses
pemisahan yang lebih komplek terjadi pada minyak bumi. Dalam minyak bumi banyak
terdapat campuran. Atas dasar perbedaan titik didihnya, maka dapat dipisahkan
kelompok-kelompok produk dari minyak bumi. Proses pemanasan dilakukan pada suhu
cukp tinggi, berdasarkan perbedaan titik didih dan system pendingin maka kita
dapat pisahkan beberapa kelompok minyak bumi. Proses ini dikenal dengan
destilasi fraksi, dimana terjadi pemisahan-fraksi-fraksi dari bahan bakar lihat
Gambar proses pemisahan minyak bumi.
Macam-Macam Destilasi :
1. Distilasi Sederhana,
prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan berdasarkanperbedaan titik
didih yang jauh berbeda.
2. Distilasi Fraksionasi
(Bertingkat), sama prinsipnya dengan dis.sederhana, hanyadis.bertingkat ini
memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga mampumemisahkan dua
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang berdekatan.
3. Distilasi Azeotrop, memisahkan
campuran azeotrop (campuran dua atau lebih komponenyang sulit di pisahkan),
biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain yang dapatmemecah ikatan
azeotrop tsb, atau dengan menggunakan tekanan tinggi.
4. Distilasi Kering : memanaskan
material padat untuk mendapatkan fasa uap dan cairnya.Biasanya digunakan untuk
mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bata.
5. Distilasi vakum: memisahkan
dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi, motede yangdigunakan adalah
dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah dari 1 atm, shgtitik didihnya
juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang digunakan untukmendistilasinya
tidak perlu terlalu tinggi.
B. Efektifitas Distilasi
Secara
teori, hasil distilasi dapat mencapai 100% dengan cara menurunkan tekanan
hingga 1/10 tekanan atmosfer. Dapat pula dengan menggunakan distilasi azeotrop yang
menggunakan penambahan pelarut organik dan dua distilasi
tambahan,dan dengan menggunakan penggunaan cornmeal yang dapat menyerap
air baik dalam bentuk cair atau uap pada kolom terakhir.Namun,
secara praktek tidak ada distilasi yang mencapai 100%.
C. Distilasi Skala Industri
Umumnya
proses distilasi dalam skala industri dilakukan dalam menara, oleh karena itu
unit proses dari distilasi ini sering disebut sebagai menara distilasi (MD). Menara
distilasi biasanya berukuran 2-5 meter dalam diameter dan
tinggi berkisar antara 6-15 meter. Masukan dari menara distilasi biasanya berupa cair jenuh,
yaitu cairan yang dengan berkurang tekanan sedikit saja sudah akan terbentuk uap dan
memiliki dua arus keluaran, arus yang diatas
adalah arus yang lebih volatil (mudah menguap) dan
arus bawah yang terdiri dari komponen berat. Menara distilasi terbagi dalam 2
jenis kategori besar:
1.
Menara Distilasi tipe Stagewise, menara ini terdiri dari
banyak piringan yang memungkinkan kesetimbangan terbagi-bagi dalam setiap
piringannya, dan
2.
Menara Distilasi tipe Continous, yang terdiri dari
pengemasan dan kesetimbangan cair-gasnya terjadi di sepanjangkolom menara.
KRISTALISASI
Kristalisasi adalah proses yang
membentuk kristal padat, baik dari gas, cairan atau molekul. Kristalisasi
adalah proses dimana ion, atom atau molekul yang menyusun kisi kristal membuat
link ke bentuk kristal, yang digunakan dalam kimia untuk memurnikan zat padat.
Langkah kristalisasi adalah dengan cara memisahkan komponen kemudian
mentransfer molekul cair ke fasa padat terhadap kristal yang mengendap.
Kristaliasi Adalah tindakan yang memerlukan setiap bahan kimia yang secara
komersial tersedia dalam bentuk bubuk atau kristal, baik gula atau sukrosa dan
natrium klorida.
Pemisahan
dengan teknik kristalisasi didasari atas pelepasan pelarut dari zat terlarutnya
dalam sebuah campuran homogeen atau larutan, sehingga terbentuk kristal dari
zat terlarutnya. Proses ini adalah salah satu teknik pemisahan padat-cair yang
sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk
hingga 100%.
Kristal
dapat terbentuk karena suatu larutan dalam keadaan atau kondisi lewat jenuh
(supersaturated). Kondisi tersebut terjadinya karena pelarut sudah tidak mampu
melarutkan zat terlarutnya, atau jumlah zat terlarut sudah melebihi kapasitas
pelarut. Sehingga kita dapat memaksa agar kristal dapat terbentuk dengan cara
mengurangi jumlah pelarutnya, sehingga kondisi lewat jenuh dapat dicapai.
Proses pengurangan pelarut dapat dilakukan dengan empat cara yaitu, penguapan,
pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia.Pemisahan denga
pembentukan kristal melalui proses penguapan merupakan cara yang sederhana dan
mudah kita jumpai, seperti pada proses pembuatan garam.
Air
laut dialirkan kedalam tambak dan selanjutnya ditutup. Air laut yang ada dalam
tambak terkena sinar matahari dan mengalami proses penguapan, semakin lama
jumlah berkurang, dan mongering bersamaan dengan itu pula kristal garam
terbentuk. Biasanya petani garam mengirim hasilnya ke pabrik untuk pengolahan
lebih lanjut.
Pabrik
gula juga melakukan proses kristalisasi, tebu digiling dan dihasilkan nira,
nira tersebut selanjutnya dimasukkan kedalam alat vacuum evaporator,
Dalam alat ini dilakukan pemanasan sehingga kandungan air di dalam nira
menguap, dan uap tersebut dikeluarkan dengan melalui pompa, sehingga nira
kehilangan air berubah menjadi Kristal gula.
Ketiga teknik yang lain
pendinginan, penambahan senyawa lain dan reaksi kimia pada prinsipnya adalah
sama yaitu mengurangi kadar pelarut didalam campuran homogeen.
Proses Kristalisasi
Proses kristalisasi terdiri dari dua nukleasi utama, peristiwa
dan pertumbuhan kristal. Nukleasi adalah langkah di mana molekul-molekul zat
terlarut terdispersi dalam pelarut awal untuk mengumpulkan ke dalam kelompok,
pada skala nanometer (meninggikan konsentrasi zat terlarut dalam suatu daerah
kecil), yang menjadi stabil di bawah kondisi operasi saat ini. Kelompok ini
stabil merupakan inti atom. Namun, ketika kelompok tidak stabil, mereka larut
kembali. Oleh karena itu, kelompok harus mencapai ukuran kritis agar menjadi
inti stabil. Ukuran kritis tersebut ditentukan oleh kondisi operasi (suhu,
jenuh, dll). Hal ini pada tahap nukleasi bahwa atom mengatur secara jelas dan
periodik yang mendefinisikan struktur kristal - dicatat bahwa "struktur
kristal" adalah istilah khusus yang mengacu pada pengaturan relatif dari
atom, bukan sifat makroskopik dari kristal (ukuran dan bentuk), meskipun
atom-atom tersebut adalah akibat dari struktur kristal internal.
Pertumbuhan kristal adalah pertumbuhan berikutnya dari inti yang berhasil mencapai ukuran cluster kritis. Nukleasi dan pertumbuhan terus terjadi secara bersamaan saat jenuh ada. Jenuh adalah kekuatan pendorong kristalisasi tersebut, maka laju nukleasi dan pertumbuhan didorong oleh jenuh yang ada dalam larutan. Tergantung pada kondisi, baik nukleasi atau pertumbuhan mungkin dominan atas yang lain, dan sebagai hasilnya, kristal dengan berbagai ukuran dan bentuk yang diperoleh (kontrol ukuran dan bentuk kristal merupakan salah satu tantangan utama dalam industri manufaktur, seperti untuk obat-obatan ). Setelah jenuh sudah habis, sistem padat-cair mencapai keseimbangan dan kristalisasi selesai, kecuali kondisi operasi yang dimodifikasi dari kesetimbangan sehingga supersaturate solusi lagi.
Banyak
senyawa memiliki kemampuan untuk mengkristal dengan struktur kristal yang berbeda,
fenomena yang disebut polimorfisme. Setiap polimorf sebenarnya adalah termodinamika
berbeda solid state dan kristal polimorf dari pameran sifat senyawa yang sama
fisik yang berbeda, seperti laju disolusi, bentuk (sudut antara aspek dan
tingkat segi pertumbuhan), titik leleh, dll Untuk alasan ini, polimorfisme
adalah utama pentingnya dalam pembuatan industri produk kristal.
omg
BalasHapusBagaimana cara mengeristalkan sabu
BalasHapusemail gw....gw ajarin.. whiskybeatrix@gmail.com
HapusSaya juga cari tahu ..
BalasHapus