BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pemisahan mekanis merupakan suatu cara
pemisahan antara 2 komponen atau partikel secara mekanis dalam praktek
pemisahan dapat dilakukan dengan sedimentasi (pengendapan), sentrifugasi
(pemusingan), dan filtrasi (penyaringan).
Banyak separasi (pemisahan) mekanis
yang didasarkan atas gerakan partikel padat atau tetesan zat cair melalui
fluida. Fluida dapat berupa zat cair dan mungkin berada dalam keadaan mengalir
atau diam. Tujuan dari proses tersebut adalah untuk mengeluarkan partikel dari
arus fluida baik untuk mengeluarkan zat pengotor yang terdapat dalam fluida
maupun untuk memulihkan partikel.
Pada pengendapan gravitasi
(sedimentasi), laju sedimentasi dapat dihitung dengan menentukan perubahan
kedalaman suspensi (Z) terhadap waktu. Partikel tertentu di dalam fluida selain
dapat mengendap dengan pengaruh gaya
gravitasi pada laju maksimum tertentu, dapat ditingkatkan laju pengendapannya
dengan mengganti gaya
gravitasi dengan gaya
sentrifugal yang jauh lebih kuat. Dalam operasi produksi, separator sentrifugal
telah banyak menggantikan separator gravitasi karena jauh lenih efektif untuk
partikel dan tetesan halus. Jenis utama pengendapan sentrifugal adalah mesin
sentrifugal tabung (tubular centrifuge) dan mesin sentrifugal (disk
sentrifuge).
B. Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dilakukan percobaan
adalah untuk mengamati dan membandingkan prinsip kerja dari proses pemisahan
mekanis cara sedimentasi dengan pemisahan mekanis cara sentrifugasi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu kelompok operasi pemisahan yang
dipergunakan dalam pengolahan bahan pangan dapat disebut pemisahan secara
kontak keseimbangan. Bahan mentah secara biologis sering dicampurkan dan untuk
menyiapkan bahan pangan, beberapa komposisi bahan mentah ini perlu dipisahkan.
Pemisahan mekanis dapat dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu penyaringan,
pengendapan, klasifikasi, dan pemisahan sentrifusi (Earle, 1982).
Pemisahan partikel berdasarkan
perbedaan densitas dapat dipercepat melalui medium zat cair yang bergerak atau
mengalir. Cara tersebut dikenal dengan istilah hydraulic water. Perbedaannya
dengan sedimentasi adalah medium alir pada sedimentasi relatif diam sedangkan
hydraulic water secara skematis dapat terjadi relatif lebih cepat. Pemisahan
secara mekanis didasarkan pada suatu gerakan yang timbul pada tetesan dengan
zat cair, maka fluida yang dihasilkan berupa gas yang timbul akibat tekanan
fluida. Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentu (distorsi)
secara permanent (McCabe, 1993)
Sedimentasi merupakan salah satu cara
pemisahan antara komponen atau partikel berdasarkan perbedaan densitasnya
melalui medium air oleh gaya
graivitasi. Oleh karena itu pemisahan tersebut berlangsung lama. Secara visual
dapat juga dikatakan bahwa sedimentasi adalah pemisahan suspensi menjadi 2
fraksi, yaitu fraksi supernatant (fraksi yang jernih) dan fraksi slurry (fraksi
yang keruh) (Sukardjo, 1997).
Pengendapan menggunakan gaya gravitasi atau gaya sentrifugal untuk
memisahkan partikel dari aliran bahan cair. Partikel biasanya berupa bahan
padat, akan tetapi bahan ini dapat lebih kecil daripada butir bahan cair dan
bahan cair tersebut dapat berupa suatu cairan atau gas. Pemisahan sentrifugal
pada prinsipnya mirip dengan pengendapan, akan tetapi dengan menggantikan gaya gravitasi dengan gaya sentrifugal yang
jauh lebih besar. (Cock, 1986)
BAB III
METODELOGI PERCOBAAN
A.
Bahan Dan Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan
ini antara lain gelas ukur, pemusing, piknometer, dan timbangan analitik.
Bahan yang digunakan adalah juice
wortel.
B.
Cara Kerja
ü
Sedimentasi
1.
Disiapkan sampel, dilakukan penimbangan.
2.
Diaduk sampel sehingga homogen.
3.
Dimasukan ke dalam gelas ukur.
4.
Diamati tinggi endapan setiap menitnya sampai ketinggian
tidak bertambah lagi.
5.
Dibuat grafik hubungan tinggi endapan terhadap waktu.
6.
Dihitung kecepatan sedimentasi.
ü
Sentrifugasi
1.
Disiapkan sampel, dilakukan penimbangan, dan
pengadukan.
2.
Dimasukkan dalam gelas ukur/tabung.
3.
Dipasangkan pada alat pemusing.
4.
Dioperasikan alat pemusing dengan variasi waktu 5, 7,
9, 11, 13, dan 15 menit.
5.
Dibuat grafik hubungan tinggi endapan terhadap waktu.
6.
Dihitung kecepatan sedimentasi.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
ü
Sentrifugasi
Waktu (Menit)
|
t1
|
t2
|
t3
|
t4
|
|
|
5
|
7
|
6
|
9
|
6
|
7
|
1,4
|
7
|
7
|
8
|
8
|
7,5
|
7,625
|
1,089
|
9
|
7
|
8
|
8
|
9
|
8
|
0,889
|
11
|
9
|
9
|
7,5
|
8
|
8,375
|
0,761
|
13
|
8
|
8,5
|
8,5
|
9
|
8,5
|
0,653
|
15
|
8
|
9,5
|
8
|
9
|
8,625
|
0,575
|
ü
Sedimentasi
Waktu (Menit)
|
t1
|
t2
|
|
|
7
|
2,5
|
2,4
|
2,45
|
0,35
|
9
|
2,6
|
2,5
|
2,55
|
0,28
|
11
|
2,7
|
2,6
|
2,65
|
0,24
|
13
|
2,9
|
2,7
|
2,8
|
0,21
|
15
|
3,0
|
2,8
|
2,9
|
0,19
|
30
|
3,1
|
2,9
|
3
|
0,1
|
B. Pembahasan
Pada percobaan ini, telah dilakukan
pengujian pemisahan menkanis dengan cara sedimentasi dan cara sentrifugasi.
Bahan yang digunakan adalah juice wortel yang ampasnya tidak disaring terlebih
dahulu.
Separasi (pemisahan) merupakan suatu
cara yang dilakukan untuk memisahkan larutan yang sudah tercampur atau disebut
juga dengan campuran yang nantinya pemisahan tersebut terbagi kedalam dua
bagian, yaitu bagian atas berupa air atau pelarut dan bagian bawah berupa
padatan yang turun atau mengendap.
Pada pengujian dengan proses
sedimentasi, bahan dimasukkan kedalam dua buah gelas ukur dan didiamkan selama
interval waktu tertentu untuk mengamati hasil pengendapan dengan gaya gravitasi. Dari data
yang didapatkan bahwa endapan yang dihasilkan dari interval pertama ke interval
kedua sangat sedikit. Begitu juga dengan interval selanjutnya, endapan yang
dihasilkan tidak menampakkan perbedaan yang begitu mencolok.
Pengendapan secara sedimentasi
berlangsung sangat lama disebabkan pada pemisahan ini pengendapan terjadi
dengan menggunakan gaya
gravitasi atau pengendapan tanpa menggunakan bantuan alat atau mengendap dengan
dengan sendirinya.
Sedangkan pada pemisahan mekanis, bahan
dimasukkan ke dalam tabung yang kemudian di tempatkan ke dalam mesin pemusing
sentrifugal maka endapan yang dihasilkan dengan interval waktu yang relatif
berdekatan akan lebih banyak.
Hal ini disebabkan karena pada
pemisahan mekanis menggunakan mesin sentrifugal, dimana alat ini menggunakan gaya sentrifugal yang
fungsinya untuk mempercepat proses pengendapan.
Dari percobaan ini dapat diketahui
bahwa semakin lama gaya
gravitasi atau gaya
sentrifugasi yang diberikan kepada bahan maka akan semakin banyak padatan yang
akan terbentuk pada bahan tersebut. Akan tetapi apabila dilakukan perbandingan
antara gaya
gravitasi dangan gaya
sentrifugasi pada bahan dengan waktu yang sama makan pada bahan yang diberikan gaya sentrifugasi akan
menghasilkan endapan yang lebih banyak.
Pemisahan antara sedimentasi dan
sentrifugal mempunyai perbedaan yaitu dengan melihat waktu terjadinya
pengendapan. Hal ini dapat dilihat pada grafik :
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari percobaan pemisahan mekanis yang
telah dilakukan maka dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya :
¯
Pada pemisahan mekanis secara sedimentasi,
ketinggian pengendapan yang terjadi sangat sedikit.
¯
Gaya
gravitasi yang terjadi pada pemisahan mekanis secara sedimentasi memerlukan
waktu yang sangat lama untuk mendapatkan endapan.
¯
Pada pemisahan mekanis secara sentrifugasi,
ketinggian endapan pada tabung yang diperoleh banyak.
¯
Gaya
sentrifugal yang terjadi pada pemisahan mekani secara sentrifugasi memerlukan
waktu yang cepat untuk mendapatkan endapan. Karena gaya ini dikenakan pada partikel yang besar.
¯
Semakin lama waktu bahan di tempatkan ke dalam
mesin sentrifugal maka akan semakin banyak endapan yang dihasilkan pada bahan
tersebut. Karena gaya
sentrifugal yang digunakan berfungsi untuk mempercepat proses pengendapan.
¯
Pemisahan antara sedimentasi dan sentrifugal
mempunyai perbedaan yaitu dengan melihat waktu terjadinya pengendapan. Sehingga
dapat dikatakan bahwa semakin lama gaya
gravitasi atau gaya
sentrifugasi yang diberikan kepada bahan maka akan semakin banyak padatan yang
akan terbentuk pada bahan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Cock. 1986.
INDUSTRI KIMIA OPERASI. PT.Gramedia, Jakarta .
Earle, R.L. 1982. SATUAN OPERASI DALAM PENGOLAHAN
PANGAN. PT.Sastra Hudaya, Bogor .
McCabe. 1993. OPERASI TEKNIK KIMIA. Erlangga, Jakarta .
Sukardjo. 1997. KIMIA FISIKA. Rineka Cipta, Jakarta .
Wirakartakusumah. 1992. PERALATAN DAN UNIT PROSES
INDUSTRI PANGAN. IPB, Bogor .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar